Pengertian, Fungsi, dan Kegunaan Battery Management System (BMS)

pengertian bms adalah

Zonateknologi.com – Saat ini baterai menjadi pembicaraan menarik bagi penikmat atau pengguna kendaraan listrik khususnya, untuk mencari pengertian BMS, pasalnya masa politik yang makin panas membahas terkait hilirisasi nikel yang ada di Indonesia. Apalagi nikel merupakan salah satu komoditi terbesar yang dimiliki oleh negara ini. 

Satu hal yang wajib diketahui adalah bahwa BMS atau battery management system ini sangat cocok digunakan untuk jenis baterai lithium, dan tidak bisa digunakan untuk jenis baterai aki atau SLA. Sedangkan untuk baterai jenis lithium pun dibedakan lagi, yaitu BMS khusu untuk lihium ion atau lithium fero phospate. 

Perbedaan tersebut terjadi karena kedua baterai memiliki tegangan atau volatase nominal yang berbeda, seperti lithium ion tegangan nomimal 3.7v dan lithium fero phospate 3.2v. 

Pengertian BMS 

BMS adalah battery management system yang sudah sesuai namanya, yaitu untuk mengatur kinerja suatu baterai lithium. Kerja jenis baterai lithium tentunya harus dipantau, supaya tidak terjadi over charge atau over discharge. Jika terjadi kedua kejadian tersebut, maka umur atau cycle dari baterai akan menurun. 
Pembahasan baterai sudah kami tulis mengenai keunggulan baterai lifepo4 pada artikel sebelumnya, silakan dicek juga. 
BMS ini diletakkan di luar dari perakitan baterai lithium, jadi ada kabel kecil yang ditempelkan ke baterai rakitan, harus diingat. Kabel tersebut harus ditempelkan pada kutub seris atau sambungan tiap kelipatan seris dari baterai ya. 

Fungsi BMS

Pada sub tema di atas, tentunya kamu sudah bisa menarik kesimpulan terkait fungsi dari battery management system. 
  • Mengatur proses charge atau pengisian daya baterai. 
  • Mengatur proses discharge atau keluaran arus baterai agar tidak berlebihan. 
  • Sebagai pemutus atau cut off dari baterai jika melebihi batas setting arus yang diinginkan. 
  • Memonitor kondisi tiap cell baterai atau sambungan kelipatan seris baterai. 
  • Melakukan proses balancing.
Harus diingat, karena hanya bisa memonitor sambungan kelipatan seris baterai. Jika sambungan seris baterai terdiri dari beberapa cell, maka BMS tidak bisa melakukan monitoring secara detail. Dan perlu dilakukan pembongkaran jika ada perbaikan baterai pack. 

Kegunaan BMS Dalam Kehidupan

Tidak lengkap rasanya bila tidak menjabarkan terkait aplikatif atau kegunaan barang elektronik canggih yang satu ini. Karena banyak yang berhubungan dengan baterai, maka seluruh sistem yang menggunakan baterai jenis lithium harus menggunakan BMS jika ingin baterainya memiliki umur panjang, antara lain.
  • Penggunaan dalam sepeda listrik, motor listrik, atau mobil listrik.
  • Penggunaan dalam sistem pembangkit listrik tenaga surya.
  • Penggunaan dalam sistem PJU atau penerangan jalan umum. 
  • Pembuatan UPS sebagai backup listrik saat mati.
  • Dan lain sebagainya. 
Intinya, selama kamu menggunakan baterai jenis lithium. Harus menggunakan BMS sebagai safety. Jadi, itulah rincian terkait pengertian, fungsi, dan kegunaan dari BMS. Semoga setelah membaca artikel ini dapat memahami apa itu BMS. 

You might also like